Minggu, 02 April 2017

Psikologi Pendidikan: Perangkat untuk Mengajar Secara Efektif

Edit Posted by with No comments
Psikologi pendidikan adalah cabang ilmu psikologi yang mengkhususkan diri pada cara memahami pengajaran dan pembelajaran dalam lingkungan pendidikan.

Latar Belakang Historis
      Bidang psikologi pendidikan didirikan oleh beberapa perintis bidang psikologi sebelum awal abad ke-20. Ada tiga perintis terkemuka yang muncul di awal sejarah psikologi pendidikan:
1. William James (1842-1910). 
James menegaskan pentingnya mempelajari proses belajar dan mengajar di kelas guna meningkatkan mutu pendidikan. Salah satu rekomendasinya adalah mulai mengajar pada titik yang sedikit lebih tinggi di atas tingkat pengetahuan dan pemahaman anak dengan tujuan untuk memperluas cakrawala pemikiran anak.
2. John Dewey (1859-1952).
Dewey membangun laboratorium psikologi pendidikan pertama di AS, di Universitas Chicago, pada tahun 1894. Ide penting dari John Dewey, yaitu:
a. Pandangan tentang anak sebagai pembelajar aktif (active learner). Dewey percaya bahwa anak-anak akan belajar dengan lebih baik jika mereka aktif.
b. Pendidikan seharusnya difokuskan pada anak secara keseluruhan dan memperkuat kemampuan anak untuk beradaptasi dengan lingkungannya. Dewey percaya bahwa anak-anak seharusnya tidak hanya mendapat pelajaran akademik saja, tetapi juga harus diajari cara untuk berpikir dan beradaptasi dengan dunia di luar sekolah agar anak-anak mampu memecahkan masalah secara reflektif.
c. Semua anak berhak mendapat pendidikan yang selayaknya. Dewey adalah salah seorang psikolog yang sangat berpengaruh, ia mendukung pendidikan yang layak bagi semua anak, lelaki maupun perempuan, dari semua lapisan sosio-ekonomi dan etnis.
3. E. L. Thorndike (1874-1949)
Thorndike berpendapat bahwa salah satu tugas pendidikan di sekolah yang paling penting adalah menanamkan keahlian penalaran anak. Thorndike mengajukan gagasan bahwa psikologi pendidikan harus punya basis ilmiah dan harus berfokus pada pengukuran

CARA MENGAJAR YANG EFEKTIF
     Karena mengajar adalah hal yang kompleks dank arena murid-murid itu bervariasi, maka tidak ada cara tunggal untuk mengajar yang efektif untuk semua hal. Guru harus menguasai beragam perspektif dan strategi, dan harus bisa mengaplikasikannya secara fleksibel. Hal ini membutuhkan dua hal utama:

1. Pengetahuan dan Keahlian Profesional
   Guru yang efektif memiliki strategi pengajaran yang baik dan didukung oleh metode penetapan tujuan, rancangan pengajaran, dan manajemen kelas. Mereka tahu bagaimana memotivasi, berkomunikasi, berhubungan secara efektif dengan murid-murid dari beragam latar belakang cultural, dan juga memahami teknologi yang tepat guna di dalam kelas:
a. Penguasan Materi Pelajaran. Guru yang efektif harus berpengetahuan, fleksibel, dan memahami materi.
b. Strategi Pengajaran. Konstruktivisme menekankan agar individu secara aktif menyusun dan membangun (to construct) pengetahuan dan pemahaman.
c. Penetapan Tujuan dan Keahlian Perencanaan Inatruksional. Guru harus menentukan tujuan pengajaran dan menyusun rencana untuk mencapai tujuan itu, menghabiskan banyak waktu untuk menyusun rencana instruksional, mengorganisasikan pelajaran agar murid meraih hasil maksimal dari kegiatan belajarnya.
d. Keahlian Manajemen Kelas. Agar lingkungan optimal, guru perlu senantiasa meninjau ulang strategi penataan & prosedur pengajaran, pengorganisasian kelompok, monitoring, dan mengaktifkan kelas, serta menangani tindakan murid yang mengganggu kelas.
e. Keahlian Motivasional. Guru yang efektif tahu bahwa murid akan termotivasi saat mereka bisa memilih sesuatu yang sesuai dengan minatnya.
f. Keahlian Komunikasi. Guru yang efektif menggunakan keahlian komunikasi yang baik saat mereka berbicara “dengan” murid, orang tua, administrator, dan tidak terlalu banyak mengkritik, serta memiliki gaya komunikasi yang asertif, bukan agresif, manipulative atau pasif
g. Bekerja Secara Efektif dengan Murid dari Latar Belakang Kultural yang Berlainan. Guru yang efektif mendorong murid untuk menjalin hubungan positif dengan murid yang berbeda, dan harus memikirkan cara agar upaya itu berhasil.
h. Keahlian Teknologi. Guru yang efektif mengembangkan keahlian teknologi dan mengintegrasikan computer ke dalam proses belajar di kelas.

2. Komitmen dan Motivasi
Aspek ini mencakup sikap yang baik dan perhatian kepada murid. Komitmen dan motivasi dapat membantu guru yang efektif untuk melewati masa-masa yang sulit dan melelahkan dalam belajar. Guru yang efektif juga punya kepercayaan diri terhadap kemampuan mereka dan tidak akan membiarkan emosi negative melunturkan motivasi mereka.
Semakin baik anda menjadi guru, semakin berharga pekerjaan anda. Dan jika anda semakin dihormati dan sukses di mata murid, maka anda akan meras semakin bertambah komitmen anda.

Sumber:

Santrock, J.W. 2004. Psikologi Pendidikan. Edisi Kedua. Diterjemahkan oleh: Tri Wibowo BS. Jakarta: PRENADAMEDIA GROUP

0 komentar:

Posting Komentar